<>

13 October 2024

Dharuriyyah, The Great Reset, and The Greatest among The Greatness

Bagaimana nasib pelancong nan jauh di negeri sana yang tidak bisa merasakan makan dengan enak seperti di negerinya?

Makan dengan kurs IDR bukan USD. Makan dengan uang Rupiah yang berdaulat bukan dengan Mata Uang yang dicetak seenak jidat tanpa underlying asset.

Mengapa itu bisa terjadi?

Ya, jawabannya adalah peristiwa sejarah.

Bagaimana uang menjadi tak bernilai di mata manusia.

Uang yang awalnya berasal dari 1 gram emas = 1 helai kertas sebagai bukti kepemilikan emas yang tersimpan di Bank. Menjadi 0,0000000 tak hingga. 

Namanya juga dunia, dimana letak keadilannya?

Letak keadilan adalah di negeri akhirat.



Kembali lagi ke topik...

Uang yang dulunya menjadi primadona karena didapatkan dari jerih payah menggali unsur terdalam di bumi, kini melalui tebangan pohon pinus dan itu bisa didaur ulang dan diimitasi serta dicetak sebanyak-banyaknya.

Jika kita memandang Islam dahulu pada masa kejayaannya, mereka menggunakan emas dan perak untuk transaksi. Tapi di era digital ini bagaimana emas dan perak bisa diterapkan?

Apakah mengikuti nilai London Gold Exchange Standard? ataukah dengan inovasi dengan teknologi blockchain yang underlyingnya emas, jadi 1 ARV (Arva Gold) = 1 gram emas. Dan itu nilainya setara dengan semua mata uang yang ada di dunia ini.

Untuk mencapai itu semua, diperlukan The Great Reset, mereka mengagendakan, mereka memakar, tapi makar Allah lebih canggih dari musuh-musuh nya. Yap, saya ingin mereset peradaban melalui dimana peradaban modern itu dimulai. Ekonom besar bangsa pernah menimba ilmu disana bung RR, bung IN, bung FB. Semua lulusan sana. Yap, untuk itu harus realistis, persiapkan motivation letter, resume, GRE, GMAT, jangan lupa satu, Do'a. Itu senjata utama umat muslim.

Persiapkan diri dengan kembali ke fitrahnya sebelum peradaban itu direset oleh yang Maha Kuasa, bukan Mereka yang Sok Kuasa.

Sekian

No comments :

Post a Comment