28 December 2024
titik terendahku di penghujung 2024
17 December 2024
braga, creativity of west java, 2024
Di penghujung tahun 2024 banyak surprise yang kudapatkan. Mulai dari mengisi acara di sumatera, hingga menjadi pembicara di konferensi Internasional di kampus idaman ketika SMA, yap, Institut Teknologi Bandung. Bagaimana tidak, kampus ini menghasilkan alumni-alumni dengan figur yang saya gandrungi semenjak masa sekolah. Seperti Prof Bacharuddin Jusuf Habibie, Ridwan Kamil, hingga Ir. Soekarno. Kampus yang melahirkan tokoh-tokoh besar bangsa Indonesia. BJ Habibie dengan kejeniusannya dari FTMD (Saat itu Universitas Indonesia di Bandung, yang kemudian berganti nama menjadi ITB). Ridwan kamil dengan IQ nya yang lulusan SAPPK ITB dan lanjut ke UC Berkeley jurusan Urban Design. Serta Ir Soekarno dengan kepawaiannya dalam berpidato, bersiasat, penguasaan semua ideologi dunia, hingga ilmu intelejen tingkat tinggi nya. Tak khayal kecerdasannya diakui baik nasional hingga manca negara.
Sedikit cerita juga yang kubawa dari Bandung, yakni romantisismenya, dengan gemerlap malam nya sebagai Ibu Kota provinsi terbesar di pulau Jawa, hiruk pikuk kehidupan duniawi, mulai pekerjaan, perkuliahan, hingga perdagangan, tak khayal menjadikannya kota yang dirindukan di Jawa, setelah Jogjakarta dan Surabaya. InsyaAllah jika diizinkan ingin menempuh S3 disana, atau bahkan Allah memberikan kejutan yang diluar prasangka hambanya. Yang terpenting ialah menata niat, untuk apa tujuan dari menempuh studi lanjut itu. Bukan sekedar gelar, tapi makna dari setiap pekerjaan yang dilakukan ketika menjadi mahasiswa.
Jabarano Coffe, 2024
20 November 2024
samosir, 2024
13 October 2024
Dua kondisi yang berbeda
Pernahkah Anda berada pada situasi dimana setelah mendapatkan kesenangan, ada kesedihan, sebaliknya setelah mendapatkan kesedihan, ada kesenangan. Mengapa kita tidak dapat berlarut dalam kesenangan saja?
Ya, jawabannya adalah hukum Alam. Nature's Law. Seperti dalam Al Qur'an, dibalik setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Namun mengapa tidak direksinya itu dibalik setiap kemudahan, ada kesulitan? Yap, karena Allah sayang sama kita, ketika kita dihadapkan pada kesulitan, ketika kita mendengar ayat ini, kita tidak langsung berlarut dalam kegelisahan yang berkepanjangan, karena ada jaminan (guarantee) bahwa suatu saat pasti akan datang kemudahan.
Untuk pertanyaan mengapa tidak sebaliknya diksi kata-nya? Menurut saya karena ketika kita belajar dari kegagalan, sebagai makhluk yang menghambakan diri kepada sang pencipta, ketika dalam kemudahan kita akan menjadi tidak sombong, merasa dalam puncaknya. Ketika kita melebihi batas, maka akan datang kesulitan. Ketika belajar dari kesulitan dan nanti akan datang kemudahan, maka ketika datang kemudahan kita akan aware, dan selalu menyebut asma nya. Namun, mengapa kadang momentum tidak berpihak kepada kita? Ya, itu karena bisa jadi ibadah yang kurang, istirahat yang kurang cukup, dan terlalu mementingkan duniawi. Tapi manusia juga tidak luput dari kesalahan, hal kecil yang berdampak besar jangan disepelekan. Untuk itu pentingnya doa sebagai senjata utama seperti yang saya jelaskan di slide sebelumnya. Doa untuk menolak bala, diberi keselamatan dunia dan akhirat. Juga amalan kecil, seperti bakti pada orang tua, menjaga lingkungan, dan memelihara diri dari perbuatan munkar.
InsyaAllah dengan begitu akan lebih dominan kesenangan dhahir dan batin kita. Bismillah, yuk kita pasti bisa.
Dharuriyyah, The Great Reset, and The Greatest among The Greatness
Bagaimana nasib pelancong nan jauh di negeri sana yang tidak bisa merasakan makan dengan enak seperti di negerinya?
Makan dengan kurs IDR bukan USD. Makan dengan uang Rupiah yang berdaulat bukan dengan Mata Uang yang dicetak seenak jidat tanpa underlying asset.
Mengapa itu bisa terjadi?
Ya, jawabannya adalah peristiwa sejarah.
Bagaimana uang menjadi tak bernilai di mata manusia.
Uang yang awalnya berasal dari 1 gram emas = 1 helai kertas sebagai bukti kepemilikan emas yang tersimpan di Bank. Menjadi 0,0000000 tak hingga.
Namanya juga dunia, dimana letak keadilannya?
Letak keadilan adalah di negeri akhirat.
Kembali lagi ke topik...
Uang yang dulunya menjadi primadona karena didapatkan dari jerih payah menggali unsur terdalam di bumi, kini melalui tebangan pohon pinus dan itu bisa didaur ulang dan diimitasi serta dicetak sebanyak-banyaknya.
Jika kita memandang Islam dahulu pada masa kejayaannya, mereka menggunakan emas dan perak untuk transaksi. Tapi di era digital ini bagaimana emas dan perak bisa diterapkan?
Apakah mengikuti nilai London Gold Exchange Standard? ataukah dengan inovasi dengan teknologi blockchain yang underlyingnya emas, jadi 1 ARV (Arva Gold) = 1 gram emas. Dan itu nilainya setara dengan semua mata uang yang ada di dunia ini.
Untuk mencapai itu semua, diperlukan The Great Reset, mereka mengagendakan, mereka memakar, tapi makar Allah lebih canggih dari musuh-musuh nya. Untuk menjadi bagian dari perubahan positif terhadap tatanan dunia yang ada, maka diperlukan menimba ilmu melalui dimana peradaban modern itu dimulai. Ekonom besar bangsa pernah menimba ilmu disana bung RR, bung IN, bung FB. Semua lulusan sana. Yap, untuk itu harus realistis, persiapkan motivation letter, resume, GRE, GMAT, jangan lupa satu, Do'a. Itu senjata utama umat muslim.
Persiapkan diri dengan kembali ke fitrahnya sebelum peradaban itu direset oleh yang Maha Kuasa, bukan Mereka yang Sok Kuasa.
Sekian
11 September 2024
Fa bi ayyi ala irabbikuma tukaddzibann
06 September 2024
Menjadi seseorang
Dalam hidup ini, banyak hal acak yang tak bisa diprediksi. Kadang, kita bisa mengidolakan seseorang hingga meniru rekam jejaknya secara sengaja, pun kadang kita membenci seseorang hingga enggan meniru rekam jejaknya dan secara tidak sadar suatu saat kita mengikuti jejaknya tanpa sengaja. Ya, hidup memang random dan unpredictable. Oleh karena itu, sebagai manusia kita tidak boleh sombong dan merasa superior di bandingkan yang lain. Sifat tawaddu' lah yang akan mengantarkan seseorang menjadi pribadi yang mendapat ketenangan maksimal dalam hidupnya
Metaphycisc based on Newton's Law about feedbacking the cost of study
In this blog you always talk about the balancing life. But what actually is? Is that just a matter of emotion within yourself that you can't control? Life isn't as simply as Newton's Law or Metaphysics theory. But, in this theory you can learn a lot about a matter of perspective.
Again, I'll give you an example. The cost that you take as a master's degree student for example, without scholarship, the cost is expensive. 21 Million of IDR and each semester times to 3 you'll cost 8.5 Million of IDR. So, approximately, 46.5 Million of IDR. But how to feedback all of this. Is that with effort? Only that can be enough? The answer is relative. With Metaphysic based on Newton's theory it can be calculated and balanced with effort only if the effort you give is worth it. With knowledge will come a masterpiece. Knowledge will conquer everything even a mountain of money plus if it combines with good attitude. That is 2 keywords of feedbacking the cost of money you spent throghout the years. So wanna try? Let's see 1,5 years ahead, InsyaAllah
01 September 2024
Do you believe a world of happy endings?
World, a word that describe the whole life structure of humanity. The world consists of complex aspects. Social, economy, politics, ideology, law, defence, security, and so on. Can you as a human mastering all of those aspects? So that being a man that can conquer the world easily. But what is the purpose of those things?
I have a perspecive about that. The purpose of mastering knowledge and conquering the world is one. To reach the top position in afterlife (read: jannatul firdaus/highest level of heaven in Islam). A man/ person that didn't believe in hereafter will left nothing behind afterlife. They think that life is the only one people survived. But, me as a moslem believe a concept of balance in life. When you do a good deeds in life, hereafter will rewards good on you. Either, if you do bad things, hereafter will rewards bad on on you. So, nothing will be useless.
And, how is that a concept of a world of happy endings? And should we have to believe this? The answer is within ourself. If you believe in god, and prophet Muhammad SAW as the last massanger of Allah, you will find a whole concept of universe. From the beginning, till the end. In the scripture of Al Qur'an and Hadith there is a whole concept of it. Learn to read the translation of first surah solely insyaAllah you will find hidayah (read: a mercy of Allah) that can guide you to the world of happy endings.
Written by: Arva Athallah Susanto
Sept, 01, 2024
30 August 2024
Episode Mengulang Kehidupan Masa Lalu (Episode of Time Travelling The Past)
Halo, kembali lagi dengan saya. Di titik kehidupan ini, Akhir Agustus 2024, saya coba merangkum time stone perjalanan kehidupan selama 8 bulan di 2024. Yaap, NOSTALGIA adalah sebuah kata kunci utama yang mewarnai perjalanan episode ini. Bagaimana tidak? Saya kembali lagi bermain game online yang telah lama vakum 8 tahun lebih lamanya dan belajar melalui media belajar online setelah vakum 6 tahun lebih lamanya walaupun kini telah menginjak fase studi lanjut. Menurut saya itu penting sebagai bagian dari self-teraphy. Terapi dari pengalaman pahit di masa lalu dengan mengimbangi pengalaman manis yang ada di masa lalu. Sehingga hukum F aksi = F reaksi tetap balance. 4 bulan lamanya saya bermain game online di 2024 ini dan baru sehari terhitung sejak hari ini saya membelikan adik platform belajar online yang pernah saya gunakan ketika SMA. Platform tersebut sudah ada sejak 2007 an kalau saya tidak salah. Dan bertahan exist hingga sekarang. Harapannya agar adik mengikuti jejak saya bahkan jauh lebih hebat dari saya, dan dapat mewujudkan cita2 sang ayah agar salah satu anaknya menjadi mahasiswa/i kedokteran di univ negeri ternama di Indonesia, Amiin.
Yap, kembali lagi ke self-teraphy dan NOSTALGIA tadi. Memang berat bagi seseorang yang mempunyai trauma masa lalu untuk bisa sembuh secara total. Saya percaya metode ini akan berhasil untuk menghapus rasa itu perlahan demi perlahan. Keseimbangan yang ada dalam diri manusia harus tetap utuh hingga manusia itu paripurna, keseimbangan + lebih banyak daraipada - nya. Ketika positive vibes hadir dalam diri manusia maka akan menjadi pribadi yang mendekati kesempurnaan dihadapan sang khaliq. Positive vibes yang saya maksud adalah aktivitas positif yang dihadirkan oleh diri individu untuk menjadi manusia yang mendekati sempurna dalam pandangan agama ad-dinul Islam.
Aktivitas ini rupanya akan berlanjut hingga akhir tahun ini, atau ketika 4 bulan masa liburan semester telah usai, akan rebalancing life kembali menjadi pribadi yang lebih baik, baik dari segi ibadahnya, hablum minallah dan hablum minannas. Yap, saya akan menjajaki harip-hari kedepan dengan platform media belajar online yang baru saya jalani 1 hari ini. Entah apakah akan bertahan 1 tahun? nantikan kisahnya di postingan selanjutnya.
30 June 2024
Awal dan Akhir dari sebuah perjalanan yang diharapkan
Ya, aku harus menjadi orang besar yang menciptakan dampak bagi masyarakat luas. Perbesarlah mimpi itu, jangan pernah kau surutkan. Tidak ada kata balas dendam, yang ada hanya pembuktian. Bisa jadi Allah memulangkanmu untuk memberangkatkanmu ke tempat yang jauh lebih baik. Dan percayalah terhadap Qadha dan Qadarnya.
Lihatlah semua orang besar, mereka ditempa di atas tanah yang terjal, bergejolak, tak datar, dan penuh dengan lika-liku. Siapkan dirimu terhadap seluruh skenarionya dan pegang eratlah satu kata kunci "Iman" dan dengan kata kunci itu harapannya kau dapat berkelana kemana saja tanpa kehilangan orientasi dan arah.
Pegang teguhlah agama dimana-mana tempat yang akan kau jejaki di bumi Allah. Jangan kau bandingkan dirimu dengan yang lain. Karena hakikatnya ialah tak sama. Allah menciptakan berbagai suku, ras, agama, keyakinan, untuk kita saling mengenal.
Be the change you wish to see in the world. Dunia perlu pembuktian, bukan janji-janji/angan-angan manismu. Berlayarlah dengan memegang jalan akhirat sebagai tujuan, Al Qur'an sebagai pedoman, Sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai penguat Iman, untuk bekal kau berlabuh di pelabuhan.
Lihatlah sejarah yang menghasilkan tokoh besar revolusioner dengan gagasan-gagasannya. Mereka memberikan sumbangsih untuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Para pembaharu-pembaharu itu tidak lahir dalam satu malam, melainkan akumulasi dari tiap-tiap malam yang dihabiskan untuk memikirkan umat, bangsa, dan agama.
Tidak lupa pula ada keajaiban-keajaiban yang sifatnya dapat dinikmati secara langsung & tidak langsung. Dengan mentadabburi, mentafakkuri, akan tanda-tanda kebesarannya. Maka niscaya engkau dapat melihat hikmah dibalik setiap peristiwa-peristiwa.
Jadikan tulisan ini sebagai bukti bahwa rahmat, ampunan (maghfiroh)nya seluas samudra. Bahwa tulisan ini ke lima-tahun dunia yang ingin kau lihat di masa yang akan datang. Tatkala tubuhmu berlumuran dengan dosa di masa sekarang dan masa lampau, hendaklah senantiasa diri dibuat bertobat setiap saat agar menjadi insan paripurna di masa yang akan datang. Karena rahmat Allah tak terhingga adanya.
Diatas sajadah, didepan laptop, dan disamping hp.
Bukan untuk apa-apa, hanya sebagai ajang refleksi diri saja.