11 September 2024
Fa bi ayyi ala irabbikuma tukaddzibann
06 September 2024
Menjadi seseorang
Dalam hidup ini, banyak hal acak yang tak bisa diprediksi. Kadang, kita bisa mengidolakan seseorang hingga meniru rekam jejaknya secara sengaja, pun kadang kita membenci seseorang hingga enggan meniru rekam jejaknya dan secara tidak sadar suatu saat kita mengikuti jejaknya tanpa sengaja. Ya, hidup memang random dan unpredictable. Oleh karena itu, sebagai manusia kita tidak boleh sombong dan merasa superior di bandingkan yang lain. Sifat tawaddu' lah yang akan mengantarkan seseorang menjadi pribadi yang mendapat ketenangan maksimal dalam hidupnya
Metaphycisc based on Newton's Law about feedbacking the cost of study
In this blog you always talk about the balancing life. But what actually is? Is that just a matter of emotion within yourself that you can't control? Life isn't as simply as Newton's Law or Metaphysics theory. But, in this theory you can learn a lot about a matter of perspective.
Again, I'll give you an example. The cost that you take as a master's degree student for example, without scholarship, the cost is expensive. 21 Million of IDR and each semester times to 3 you'll cost 8.5 Million of IDR. So, approximately, 46.5 Million of IDR. But how to feedback all of this. Is that with effort? Only that can be enough? The answer is relative. With Metaphysic based on Newton's theory it can be calculated and balanced with effort only if the effort you give is worth it. With knowledge will come a masterpiece. Knowledge will conquer everything even a mountain of money plus if it combines with good attitude. That is 2 keywords of feedbacking the cost of money you spent throghout the years. So wanna try? Let's see 1,5 years ahead, InsyaAllah
01 September 2024
Do you believe a world of happy endings?
World, a word that describe the whole life structure of humanity. The world consists of complex aspects. Social, economy, politics, ideology, law, defence, security, and so on. Can you as a human mastering all of those aspects? So that being a man that can conquer the world easily. But what is the purpose of those things?
I have a perspecive about that. The purpose of mastering knowledge and conquering the world is one. To reach the top position in afterlife (read: jannatul firdaus/highest level of heaven in Islam). A man/ person that didn't believe in hereafter will left nothing behind afterlife. They think that life is the only one people survived. But, me as a moslem believe a concept of balance in life. When you do a good deeds in life, hereafter will rewards good on you. Either, if you do bad things, hereafter will rewards bad on on you. So, nothing will be useless.
And, how is that a concept of a world of happy endings? And should we have to believe this? The answer is within ourself. If you believe in god, and prophet Muhammad SAW as the last massanger of Allah, you will find a whole concept of universe. From the beginning, till the end. In the scripture of Al Qur'an and Hadith there is a whole concept of it. Learn to read the translation of first surah solely insyaAllah you will find hidayah (read: a mercy of Allah) that can guide you to the world of happy endings.
Written by: Arva Athallah Susanto
Sept, 01, 2024
30 August 2024
Episode Mengulang Kehidupan Masa Lalu (Episode of Time Travelling The Past)
Halo, kembali lagi dengan saya. Di titik kehidupan ini, Akhir Agustus 2024, saya coba merangkum time stone perjalanan kehidupan selama 8 bulan di 2024. Yaap, NOSTALGIA adalah sebuah kata kunci utama yang mewarnai perjalanan episode ini. Bagaimana tidak? Saya kembali lagi bermain game online yang telah lama vakum 8 tahun lebih lamanya dan belajar melalui media belajar online setelah vakum 6 tahun lebih lamanya walaupun kini telah menginjak fase studi lanjut. Menurut saya itu penting sebagai bagian dari self-teraphy. Terapi dari pengalaman pahit di masa lalu dengan mengimbangi pengalaman manis yang ada di masa lalu. Sehingga hukum F aksi = F reaksi tetap balance. 4 bulan lamanya saya bermain game online di 2024 ini dan baru sehari terhitung sejak hari ini saya membelikan adik platform belajar online yang pernah saya gunakan ketika SMA. Platform tersebut sudah ada sejak 2007 an kalau saya tidak salah. Dan bertahan exist hingga sekarang. Harapannya agar adik mengikuti jejak saya bahkan jauh lebih hebat dari saya, dan dapat mewujudkan cita2 sang ayah agar salah satu anaknya menjadi mahasiswa/i kedokteran di univ negeri ternama di Indonesia, Amiin.
Yap, kembali lagi ke self-teraphy dan NOSTALGIA tadi. Memang berat bagi seseorang yang mempunyai trauma masa lalu untuk bisa sembuh secara total. Saya percaya metode ini akan berhasil untuk menghapus rasa itu perlahan demi perlahan. Keseimbangan yang ada dalam diri manusia harus tetap utuh hingga manusia itu paripurna, keseimbangan + lebih banyak daraipada - nya. Ketika positive vibes hadir dalam diri manusia maka akan menjadi pribadi yang mendekati kesempurnaan dihadapan sang khaliq. Positive vibes yang saya maksud adalah aktivitas positif yang dihadirkan oleh diri individu untuk menjadi manusia yang mendekati sempurna dalam pandangan agama ad-dinul Islam.
Aktivitas ini rupanya akan berlanjut hingga akhir tahun ini, atau ketika 4 bulan masa liburan semester telah usai, akan rebalancing life kembali menjadi pribadi yang lebih baik, baik dari segi ibadahnya, hablum minallah dan hablum minannas. Yap, saya akan menjajaki harip-hari kedepan dengan platform media belajar online yang baru saya jalani 1 hari ini. Entah apakah akan bertahan 1 tahun? nantikan kisahnya di postingan selanjutnya.