<>

23 November 2025

Kapan ini selesai?

 TITIK TERLEMAHKU DI KANADA

 kuhabiskan waktu sia-sia

percuma...

tidak mengikuti kehendak ortu..

membangkang...

nakal...

sibuk mencari jati diri yang padahal sudah ditemu sejak lama...


aku ingin mengajar

berbakti

tidak hanya pada diri dan keluargaku

tpi juga untuk agama dan bangsaku

menjadi seorang peneliti, pengajar yang mendidik

tidak hanya oportunis

tpi juga memiliki sumbangsih tidak hanya berorientasi duniawi

tpi juga ukhrawi


karena diri haruslah sadar

bahwa ilmu, iman, amal, ketiganya sia-sia nantinya

jika tidak diperuntukkan untuk negeri akhirat

pengalaman dan waktu adalah bekal untuk mengabdi

menjadi insan yang bertakwa dan bermatabat, tidak hanya di hadapan manusia

tapi juga dihadapan Rabbnya..


YaAllah untukmu 1/3 malam di kanada ku habiskan hari demi hari

walau kadang tertinggal subuh dan sholat fardu

tpi kuniatkan tetap untuk mempertahankan sunah

ditengah gempuran amalan wajib yang susah

sholat 5 waktu, bakti kepada orang tua, berbuat baik tidak hanya untuk sendiri, tpi sesama

istiqomahkan hamba ya Rab

untuk tetap di jalanmu ini...

upgrade-kan untuk terus menjadi lebih baik sepersekian detik dan hari demi hari nya

aamiin

19 November 2025

Kehilangan Material apakah lebih berharga daripada Kehilangan Spiritual?

 Setidaknya itu yang aku pikirkan di penghujung malam waktu Truro, Nova Scotia, Canada, Rabu, 19 November 2025.

Dibalik keheningan dari tugas perduniawian, hiruk pikuk, kesumrewangihan ibukota, dan jauh jarak dari sang Ibu pertiwi tercinta.

Tersimpan kisahku, yang rugi dalam hal material, pun pernah juga rugi dalam hal spiritual, yakni rugi disini artinya kehilangan. Bisa jadi kehilangan arah, nominal, dan tujuan.

Ku menulis ini menjelang dimulainya subuh pukul 5.51 waktu Truro. Dengan posisi berdiri, memikirkan tiket pesawat yang tak kunjung dibeli, karena 1 dan 2 lain hal.

Itulah mungkin kerugian material yang pertama kali menyebabkannya. Aduh, diriku jadi berpikir...

Dan membandingkan kerugian spiritual yang aku pernah alami di masa lalu.

Manakah yang lebih berat?

Kurasa tidak ada yang salah dan berat sebelah.

Semua ada timingnya masing-masing.

Ketika diri mengalami ujian materi, apakah membuat dekat dengan sang pencipta? dan mengevaluasi apa yang telah diperbuat? bahwa harta itu bisa saja kotor didapat dari cara yang haram.

Pun demikian jiwa tatkala diuji, bisa jadi ianya, belum suci dan pulih, untuk itu perlu dibersihkan, dan ketika dibersihkan sejauh mana itu membawa diri pada kedekatan sang khaliq.

Pada akhirnya, bukan tentang materil atau spiritual yang dirugi, tpi jiwa dan harta yang suci, berharap dipenghujung kehidupan untuk dipanggil dan menghadap sang pencipta, dalam keadaan terbaik.


Oleh: Arva Athallah Susanto, Kanada. Musim Dingin, 2025